Home » , » HARAPAN YANG PASTI (By DR Jakoep Ezra,CBA,CPC)

HARAPAN YANG PASTI (By DR Jakoep Ezra,CBA,CPC)

Written By Karida Salim on Minggu, 04 Juli 2010 | 21.25

Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.


Di tengah dunia yang serba tidak pasti, semua orang membutuhkan harapan yang pasti. Karena harapan yang pasti seperti sauh yang dilabuhkan di tempat yang dalam.

Saya mengenal seorang pria yang hidupnya senantiasa diterpa penderitaan dan kesengsaraan. Dia seorang beriman, melayani dengan sepenuh hati, mendedikasikan segenap hidupnya kepada Tuhan. terutama melalui pelayanan di gereja.

Suatu kali karena kesibukan yang luar biasa ia mengalami kelelahan. Kelelahan yang sangat itu menyebabkan ia terserang stroke yang mengakibatkan kelumpuhan setengah tubuhnya. Malangnya, gereja tempat ia membaktikan diri, tidak memberikan kompensasi yang sepadan. Akibatnya, biaya perawatan yang semakin bertambah harus ditanggungnya. Hingga kini dengan segala apa yang dimiliki, biaya demi biaya yang timbul karena stroke itu ditanggungnya.

Kesusahan tidak berhenti di situ. Ia dinonaktifkan dari kegiatan pelayanan. Padahal dengan separuh tubuhnya, ia masih bersemangat melayani dengan sepenuh hati. Singkat cerita, kini ia hidup dengan memberikan kursus bahasa Mandarin. Dimulai dari satu dua murid, kini ia sudah memiliki lebih dari 100 murid.

Dia belum sempurna sembuh, tetapi semangatnya sempurna. Karena ia memiliki harapan yang pasti. Ia telah menjadi teladan bagi kita semua yang nasibnya lebih baik daripada dia. Saya pribadi sangat dibangun dengan respons yang luar biasa ketika dia menghadapi tantangan kehidupan. Dia seorang sahabat sejati bagi saya. Orang-orang yang berada di sekitarnya begitu beruntung karena ikut tertular semangat dari sahabat ini.


RESPON YANG BENAR

Dari mana datangnya harapan yang pasti tersebut ?

Datangnya dari kesengsaraan kita. Suatu penderitaan yang bukan diakibatkan oleh kesalahan atau dosa, tapi murni karena kita melakukan kebenaran. Akibatnya, kita mendapat kesengsaraan karena dampak kebenaran itu sendiri. Seorang hakim yang jujur tidak mendapat kenaikan jabatan karena kejujurannya. Seorang perwira malah dimutasi ketika membongkar kasus yang tidak benar di instansinya. Seorang pemimpin yang benar malah dikucilkan, ketika dia menyuarakan suara kebenaran, dia dianggap vokal.

Hal-hal tersebut sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin kita alami sendiri. Respon yang benar akan meningkatkan kualitas iman, mental dan kedewasaan kita. Respon yang benar terhadap penderitaan, tekanan, kesengsaraan atas kita, akan menghasilkan karakter yang tahan uji. Selayaknya kita memilih bertahan, sambil bersyukur, dan percaya dengan kemenangan yang pasti datang. Kalau kita tetap bertahan, maka juga terbentuk karakter yang kokoh, solid bagai batu karang. Karakter dewasa yang bersifat Illahi akan terbentuk, terformat dalam jiwa dan roh kita. Dari karakter yang kokoh akan muncul suatu yang pasti, pengharapan yang kokoh pula, karena pembelaan Allah atas kita. Kekuatan yang supranatural akan dianugerahkan kepada kita yang bertahan dalam kebenaran.

BUAH PENGHARAPAN

Saat ini sahabat saya telah mendapatkan buah atau hasil dari pengharapan yang pasti. Ketiga anaknya telah sukses. Dia sendiri sekarang dengan isterinya hidup berbahagia, sambil melayani Tuhan. Murid-muridnya terus bertambah, bahkan tidak sedikit menjadi percaya kepada Tuhan. Para orang tua merekapun dilayani oleh sahabat saya ini. Terakhir saya bertemu dia di sebuah hotel berbintang sambil breakfast. Wajahnya penuh optimisme, bicaranya antusias, pandangan filosofinya semakin kuat. Saya bersyukur dan termotivasi dengan respon benar dalam hidupnya.

Saya begitu yakin, sahabat saya ini telah memaknai kesusahan yang dialami. Karena ia tahu kesengsaraan itu menyuburkan ketekunannya. Ia yakin di balik kesengsaraan itu terdapat pengharapan yang tidak mengecewakan.

Saya berharap setiap pembaca tulisan ini, tidak menyerah dengan tantangan dan tekanan kehidupan. Karena ketika kita tidak kuat, Tuhan sudah menyediakan jalan keluar.

(Sumber : BAHANA Juni 2010)

0 komentar :

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar Anda mengenai artikel ini.